SEKOLAH INKLUSI GUNA MENGOPTIMALKAN INTERAKSI SESAMA MANUSIA
Manusia diciptakan dengan segala bentuknya. Setiap manusia
mempunyai tingkat kecerdasan masing-masing. Tinggal bagaimana mengembangkan
kemampuan kecerdasan tersebut. Anak akan mampu mengembangkan kemampuannya
apabila dia mendapatkan pendampingan yang baik terhadapnya. Yang disebut
pendampingan baik, ialah pola pendampingan yang mengedepankan rasa cinta kasih
dan tidak membeda-bedakan anak yang satu dengan yang lainnya.
Sekolah inklusi salah satu pendobrak pendidikan terdepan di dalam lingkungan pendidikan. Sekolah inklusi sendiri yaitu sekolah yang mengedepankan kesetaraan pendidikan disabilitas. Bahwa anak-anak disabilitas juga perlu mengenyam pendidikan selayaknya anak-anak yang ada disekitarnya. Oleh karena itu, pendidikan disabilitas harus digalakkan dengan model pembelajaran, dan sarana prasarana harus tetap diperhatikan guna mendapatkan pola pembelajaran dengan sebaik mungkin.
Dalam sekolah inklusi dapat digunakan untuk penanaman moral kepada anak-anak yang reguler. Dalam artian membentuk rasa penerimaan, pengertian dan perbedaan antara satu dengan yang lain di dalam sebuah lingkungan. Penanaman moral tersebut akan membuat rasa empati dan simpati anak-anak reguler menjadi terbentuk. Dengan kata lain, anak tersebut diajarkan bagaimana sikap toleransi dan keanekaragaman sesama anak. Sehingga anak-anak itu akan dapat hidup berdampingan dengan baik dan mengantisipasi terjadinya bullying antar anak.
Penerapan Di Dalam Kelas
Dengan adanya penerapan yang humanis (tidak membeda-bedakan satu
anak dengan yang lain), maka dalam lingkungan entah itu lingkungan pendidikan
atau masyarakat sekalipun anak akan dapat berinteraksi dengan baik. Memang
untuk membuat interaksi khusunya dengan anak berkebutuhan khusus tidaklah
mudah. Orang-orang disekitar harus sadar betul dengan kesadaran. Dengan adanya
kesadaran, maka akan meminimalisir terjadinya deskriminasi (pembedaan).
Adanya sekolah inklusi akan menjadikan alternatif dari orang tua untuk menyekolahkan anaknya di dalam sekolah reguler. Guna untuk membentuk interaksi dengan teman sebaya. Dalam lingkungan sekolah inklusi guru pendamping harus sadar betul bagaimana memperlakukan anak itu dengan sebaik-baiknya. “Semua Anak Adalah Jenius”. Dalam bukunya Jalaluddin dan Abdullah Idi yang berjudul Filsafat Pendidikan (Manusia, Filsafat, dan Pendidikan); edisi revisi, menjelaskan dalam pemikiran Plato dalam tujuan pendidikan adalah untuk menemukan kemampuan-kemampuan ilmiah setiap individu dan melatihnya sehingga ia menjadi seseorang warga yang baik, masyarakat yang harmonis, yang melaksanakan tugas-tugasnya secara efisien sebagai seorang anggota masyarakat. Dapat ditarik benang merah bahwa sekolah inklusi akan mampu membentuk seseorang anak yang memiliki jiwa toleransi sesama temannya atau orang lain dengan baik.
SDIT Nur Madinah sendiri membuka pendidikan inklusi untuk anak berkebutuhan khusus. Salah satu harapannya yaitu anak-anak berkebutuhan khusus dapat berinteraksi dengan sesama teman di dalam kelas maupun di luar kelas. Perlu disadari, bahwa semua anak memiliki kemampuan yang beragam, jadi kasih kesempatan untuk mengoptimalkan dirinya sendiri.